Budaya Flexing Bikin Pusing



Oleh Ruby Alamanda


Medsos itu memiliki dua sisi hal yang berbeda, disatu sisi baik bisa untuk dakwah, jualan dll. Disisi lain banyak digunakan untuk menjadikan diri sebagai artis dadakan, suka flexing/pamer keseharian dan harta kekayaan. Mirisnya ini membuat manusia lain yang melihat menjadi keki/iri hati. 


Masuknya Penyakit Hati


Bagi yang membuat konten sebenarnya mereka berniat untuk mendapatkan pundi-pundi keuangan, jadi mereka berkorban harta juga untuk membuat konten tersebut. Namun efeknya luar biasa, ada yang suka komen, ada yang jadi ill fill untuk mengikuti dan menginginkan hal yang sama dengan apa yang dikontenkan. Terutama dengan kekayaan yang ditampilkan oleh pembuat konten. Bagaimana mereka menampilkan kemewahan yang dimiliki, mereka para artis, mereka para owner skincare, pengusaha dll. 


Apalagi mendekati lebaran dan nanti lebaran pasti akan lebih banyak lagi fenomena dengan adanya flexing ini. Jauh-jauh hari sudah menyiapkan pakaian mewahnya, perhiasan yang menarik hati perempuan lainnya, yang sengaja beli demi membuat panas hati tetangga, jika harga emas naik seperti saat ini, maka mereka rela beli perhiasan imitasi untuk membuat panas tetangga tadi. Menyewa mobil/motor untuk pulang kampung demi tampil _wah_ di saat lebaran nanti. 


Maraknya budaya flexing ini walaupun meskipun niatnya bukan flexing maka bisa dipastikan akan membuat sakit hati baik sedikit ataupun banyak bagi sebagian manusia. Karena tidak semua manusia bisa seberuntung artis, owner skincare tadi dan pengusaha tadi. Meskipun sebenarnya setiap manusia punya daya tahan sendiri dalam menghadapi flexing yang ditampilkan atau dibuat manusia tadi. 


Bagaimana Islam Melihat


Dalam Islam dua syarat diterimanya perbuatan manusia yakni benar dan ikhlas. Jadi jika flexing ini sengaja dilakukan maka membuat amal tidak diterima. Namun jika untuk iklan saja maka tidak mengapa dilakukan. Hendaknya kaum muslimin menjaga diri untuk tidak flexing baik di medsos maupun di dunia nyata. 


Sungguh indah menjadi seorang muslim, setiap aktivitas nya disesuaikan dengan hukum Islam. Agar hidupnya nyaman, tentram dan penuh berkah. Tidak mudah terpikat oleh flexing atau kegiatan apapun yang membuat merugi. 

Masya Allah. []

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama