Gas "Melon" Langka, Pemerintah Kalah dengan Mafia?



Oleh: Misita (Pelajar)


Menjelang lebaran, beberapa wilayah mengalami kelangkaan hingga lonjakan harga gas LPG. Wilayah tersebut salah satunya adalah daerah Pemalang. Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat 8 kecamatan di Kabupaten Pemalang yang mengalami kelangkaan gas. Bila pun ada, harga gas LPG bisa mencapai Rp 30.000.


Hal serupa juga dialami di daerah Lampung Utara. Bahkan harga gas LPG di sana bisa mencapai harga Rp 35.000 sampai Rp 40.000, imbas adanya kelangkaan tersebut. Tentu saja hal ini sangat meresahkan masyarakat.


Masalah ini menyebabkan beberapa warga kabupaten di Lampung Utara melaporkan dan memohon kepada yang berwenang dan instansi terkait dalam hal ini pihak kepolisian untuk menindak tegas oknum-oknum agen juga pangkalan gas LPG di daerahnya.


Warga Kelapa Tujuh Kotabumi Selatan menduga saat menjelang hari raya Idul Fitri ada sejumlah oknum agen serta pangkalan pengisian gas elpiji yang memanfaatkan situasi dengan menjual barang tidak sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah. Tindakan ini jelas melanggar hukum yang berlaku. Selain itu penimbunan yang mereka lakukan sangat merugikan masyarakat dan hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.


“Dengan kondisi ini seharusnya pihak kepolisian dan instansi terkait lebih peka. Ada informasi harga melebihi HET segera tindaklanjuti dan gelar operasi. Kalau perlu proses hukum dan cabut izin operasionalnya, agar ada efek jera,” sarannya. (headlinelampung.com, 07/04/2024) 


Enal warga Kelurahan Kota Alam juga mengeluhkan hal yang sama. Ia menduga bahwa sesungguhnya gas elpiji ini tidaklah langka, hanya saja sedang ditimbun oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini merupakan permainan yang sengaja dilakukan oleh oknum Agen dan pangkalan gas LPG untuk keuntungan pribadi meraup laba yang besar.  


“Kalau saya hanya ikut aja bang. Kalau dari mereka gak nakal pasti gas LPG ini normal aman aman saja. Tapi karena dipermainkan makanya langka dan mahal,” ujarnya. (headlinelampung.com, 07/04/2024) 


Berdasarkan kabar tersebut dapat disimpulkan, bahwa adanya kebutuhan gas menjelang momen lebaran ini telah dimanfaatkan oleh para pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Menggunakan  momen-momen tertentu seperti tahun baru, natal ataupun momen hari raya Idul Fitri dan juga Idul Adha untuk menimbun kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat dan menjualnya lagi dengan harga yang tinggi.


Dapat kita amati bahwa kelangkaan ini hampir selalu terjadi setiap ada lonjakan kebutuhan masyarakat. Pasokan yang cukup dari negara ternyata telah disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang rakus akan harta. Mereka melakukan itu tanpa ada rasa takut akan dosa dan tidak memikirkan lagi akan halal dan haramnya.


Seperti inilah dampak dari Sistem Kapitalisme yang diterapkan saat ini. Dimana permasalahan akan selalu terus berulang setiap tahunnya seakan-akan sudah menjadi sebuah tradisi. Hal ini juga membuktikan bahwa sanksi dari sistem yang ada, yang diterapkan saat ini terhadap semua jenis kejahatan tidak memberikan efek jera kepada pelaku.


Hal tersebut berbeda dengan penerapan sistem Islam, dimana negara berperan sebagai ra'in atau pengurus rakyat. Negara bertanggung jawab menyediakan semua kebutuhan rakyat termasuk gas LPG. Negara juga akan memastikan distribusi barang berjalan dengan baik sampai ke tangan rakyat. 

 

SDA seperti minyak, gas, batu bara ataupun barang tambang lainnya adalah milik publik yang nantinya akan dikelola negara untuk kepentingan rakyat. Negara dilarang melakukan privatisasi, liberalisasi maupun kapitalisasi atas harta milik umum. SDA dikelola oleh negara dan dikembalikan lagi untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dengan harga yang terjangkau bahkan bisa jadi diberikan secara gratis atau cuma-cuma. Dengan demikian rakyat tidak merasa galau selalu dihadapkan pada permasalahan kelangkaan barang dan mahalnya kebutuhan pokok karena negara mampu mengatasi permasalahan umat melalui penerapan syariat Islam dalam naungan Khilafah. Insyaallah dengan menerapkan hukum-hukum Allah SWT maka keberkahan akan senantiasa tercurah untuk umat Muhammad Rasulullah SAW. Wallahu'alam bishshawab. []

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama