Harga Gula Melejit Rakyat Semakin Menjerit

 



Oleh: Nadia Amelia Iqrima 


Lagi lagi perekonomian di negeri ini sungguh miris, dengan terhimpitnya kenaikan harga gula yang naik melesat dan langka di pasaran. Gula pasir merupakan salah satu bahan pokok pangan yang bersifat pelengkap berfungsi sebagai bahan pemanis makanan, minuman, dan lain sebagainya, meski hanya sebagai pelengkap, gula dibutuhkan untuk tubuh manusia.


Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gula di dalam negeri kian melambung tinggi, bahkan terus mencetak rekor harga tertinggi. Berdasarkan panel harga Badan Pangan, harga gula hari ini, Rabu (22/11/2023) terpantau berada di Rp16.890 per kg (data diakses pukul 15.40 WIB).


Ketua Umum Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) Syukur Iwantoro memprediksi konsumsi gula di tahun ini ada kenaikan, terutama di perkotaan, karena adanya perubahan gaya hidup. Selain itu, di kuartal I-2024 ada perayaan keagamaan yang menurutnya juga bisa mendongkrak kebutuhan gula secara signifikan.


Tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri ditengah lahan yang tersedia, faktanya lahan pertanian tebu saat ini banyak berkurang akibat pembangunan demi menuntaskan proyek-proyek strategis nasional ala pemerintah.


Sistem Kapitalisme menjadikan negara mengambil kebijakan stabilitas harga komoditas ditingkatkan konsumsi menggunakan HAP ( Harga Acuan Pemerintah ) atau HET (Harga Eceran Tertinggi). Kondisi ini tidak lepas dari paradigma neoliberalisme yang telah menjadikan negara  sebagai pedagang dan bukan pelayan rakyat, sebab pemerintah kapitalisme hanya menggunakan asas manfaat saja demi kepentingan materi yang diperolehnya.


Berbeda dengan Sistem Islam yang akan menjamin harga pangan dengan harga yang stabil, petani yang sejahtera, karna dipermudahnya segala kebutuhan untuk proses penanaman tebu dan menghasilkan produksi gula yang melimpah untuk menjamin kebutuhan rakyatnya.


Ketahanan pangan hanya akan terwujud dalam Sistem Islam, Allah Subhanahu Wata'alla melarang umat islam menggantungkan segala urusannya kepada bangsa dan negara kafir. Kaum muslim harus memiliki kemandirian dalam mengatur semua urusan kehidupannya berdasarkan syariat.


Allah Subhanahu Wata'alla berfirman dalam Qur'an Surah An-Nisa : 141 yang artinya "Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman".


Politik ekonomi Islam mengarahkan pada jaminan pemenuhan semua kebutuhan pokok setiap individu rakyat, yang diantaranya kebutuhan sandang, pangan, papan serta kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, keamanan bai semua rakyat tapa terkecuali. 


Mari kita sama-sama perjuangkan untuk segera tegak kembali Sistem Islam dengan cara mengkaji Islam secara menyeluruh, agar kehidupan rakyat bisa kembali aman dan sejahtera.Wallahua'lam bishshawab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama